Ayam Taliwang yang Mengawang-awang

Selasa, 17 Desember 2013




Berkunjung ke Lombok, tidak pas rasanya jika tidak mencicipi Ayam Taliwang. Makanan khas lokal yang satu ini menjadi wisata kuliner yang paling dicari di kota Lombok. Berbagai restoran di Lombok pun berlomba-lomba menyajikan makanan ini sebagai menu utamanya. Kompas.com pun mencicipi salah satu restoran yang menyajikan menu ayam taliwang ini.

Dari sekian banyak restoran, Rumah Makan dan Lesehan Taliwang Raya H.M. Bahran Moerad terpilih berdasarkan rekomendasi Fakhrurozi sang pemandu wisata. "Ini (restoran ayam taliwang) yang paling ramai dan yang paling enak di sini," ujar Oji saat kami akhirnya tiba di restoran itu, Jumat (13/12/2013).

Setelah beberapa menit, ayam taliwang yang sudah ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Dari rupanya saja, ayam ini sungguh menggoda selera. Warnanya hitam kecokelatan karena jenis yang kita pesan adalah ayam bakar madu. Selain itu, ada juga jenis-jenis lainnya seperti ayam pelecingan, ayam pedas manis, ayam sambal lima, ayam bakar kecap, ayam goreng biasa dan ayam goreng asam.

Kesan pertama saat mencicipi ayam ini, adalah rasa manis dan gurih yang menjejali lidah. Rasa manis, kemungkinan datang dari madu yang dibaluri ke ayam sebelum proses pemanggangan. Sementara, rasa gurih datang dari kulit ayam yang sukses dipanggang dengan pas, tidak terlalu matang hingga hangus, namun juga tidak terlalu mentah.

Rasa manis dan gurih itu pun kemudian dipadu dengan sambal serupa sambal kacang yang cukup pedas. Hasilnya, rasa manis, gurih dan pedas menyatu menjadi satu, sehingga menimbulkan kelezatan tersendiri. Rasa ayam taliwang itu pun seakan mengawang-awang di lidah dan kepala.

Selain itu, ayam taliwang ini juga terasa sangat lembut saat dikunyah. Hal tersebut, menurut Fakhrurozi wajar, karena ayam yang digunakan adalah ayam yang berumur muda. "Jadi ayam taliwang ini sebenarnya membunuh generasi ayam-ayanm yang ada di sini," canda Oji.

Sahabat ayam taliwang

Bicara soal ayam taliwang, tak tepat rasanya jika tidak juga membicarakan sahabat terbaiknya, pelecing kangkung. Pelecing juga termasuk salah satu masakan khas lombok yang banyak dicari-cari pecinta kuliner. Makanan ini adalah kangkung yang dicampur dengan bahan-bahan lainnya seperti tauge, kacang tanah, kelapa parut, dan sambal. Semua bahan tersebut diaduk menjadi satu hingga menciptakan kangkung yang rasanya jelas jauh berbeda dari masakan kangkung pada umumnya.



Tapi bukan campuran bahan itu saja rahasianya. Menurut Oji, tanaman kangkung yang digunakan juga berbeda dari tanaman kangkung pada umumnya. Kangkung jenis ini hanya bisa ditanam dan didapatkan di Lombok. Kangkung ini memiliki rasa yang lebih segar dan dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.

Saat mencicipinya, Kompas.com menyetujui ucapan Oji. Kangkung ini terasa sangat segar saat dikunyah di mulut. Karena bentuknya yang lebih besar dan tebal, kangkung ini memiliki kandungan air yang lebih banyak sehingga sensasi segar sangat terasa. Paduannya dengan sambal yang cukup pedas pun menambah sensasi segar itu.

Es Kelapa Madu

Setelah puas menyantap ayam taliwang bakar madu, hidangan penutup pun kembali disajikan dengan madu. Lagi-lagi, hidangan ini juga merupakan suatu hidangan khas yang hanya bisa ditemukan di Lombok. Jika di daerah lain, es kelapa muda biasanya ditambahkan pemanis berupa gula merah, gula putih, atau susu putih, Lombok mempunyai cara yang berbeda. Mereka mempermanis es kelapa muda dengan madu. Dan jadilah, es kelapa muda madu. Hasilnya, madu pun dengan sukses berbaur dengan es kelapa muda.



Rasa original es kelapa muda yang memang kurang manis, sukses dipermanis dengan madu. Namun rasa manis yang dihasilkan madu juga tidak menghilangkan kesegaran yang dimiliki oleh es kelapa muda. Nah, untuk menu yang terakhir ini, Anda bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah. Pasalnya, baik kelapa dan madu yang digunakan bukanlah kelapa dan madu khusus. Harga yang cukup terjangkau seakan menyempurnakan kelezatan ketiga makanan ini.

Ayam taliwang bisa didapat dengan harga Rp 38.000. Sementara, pelecing kangkung dihargai Rp 10.000. Jika ingin menikmatinya dengan nasi, cukup menambah Rp 8.000. Untuk es kelapa madu sebagai hidangan penutupnya, bisa didapatkan dengan harga Rp 18.000.

SUMBER: KOMPAS
 

© 2014 PERCOBAAN - All Rights Reserved | Supported by : Blogger | Presented by : Info Sriwijaya FC | Desain by : Andrean Wahyu Effendy